Ema mengocok kemaluanku di dalam air. Aku pun langsung tidur, “Zzz..”
Paginya pukul 07:00 kakak perempuanku masuk ke kamar untuk membangunkanku. “Ya udah sana… thanks ya Sayang…” ia pun berlalu sambil tersenyum.Pengalaman malam itu seakan telah merubah pandanganku tentang cewek. “Oooh jadi servis plus nih?” tanyaku. “Sini aku lepasin…” kataku. Kubuka sweaterku dan aku pun berbaring, aku memang sengaja tidak memakai t-shirt malam itu. “Ehhhmm… uhhh,” lenguhnya sambil memejamkan mata. “Aahhh… mmmm… ssss nikmat sayang…” ia pun tertawa kecil. “Wahh.. tadi nggak mandi ya?” katanya menggoda ketika menjilati buah zakarku yang ditumbuhi bulu-bulu halus, aku memang merawat khusus adikku yang satu ini. Malamnya aku memutuskan untuk mencari sebuah panti pijat di Bandung, dengan mengendarai Land Rover-ku aku mulai menyusuri kota Bandung. nikmattt!”
“Crut…” spermaku pun keluar. Setelah agak lama, aku pun menarik kemaluanku dari mulut Ema. Lo yang bukain deh, males nih..” dia pun tersenyum dan agaknya memahami juga hasratku. “Biar aja, habis kamu napsuin sih…” kataku.
