Hal itu menimbulkan rangsangan untuk mencumbunya.“Rin, kakakmu kira-kira pulang jam berapa” tanya saya. “Ech.., kenapa kamu nggak mau” saya balik bertanya. “Rin.. Tanpa adanya penolakan, entah karena sudah terangsang, Rin membuka lebar-lebar ke dua pahanya sehingga aktivitas jari saya semakin mudah di sekitar lubang kewanitaannya.“Rin.. sudah tambah pengalaman nich si Rin, saya berkata di dalam hati.“Rin.. Untuk beberapa saat saya diamkan penis saya untuk tetap di dalam lubang kewanitaan Rin. Aktivitas dari jari-jari tangan saya teruskan untuk mengolah lubang kewanitaan Rin, sambil terus memilin secara perlahan klitorisnya dan sekali-kali masuk ke dalam lubangnya, tangan saya pun berusaha untuk merenggangkan ke dua paha Rin agar lebih mudah. Dia duduk di samping saya, begitu saya perhatikan ternyata satu kancing bagian atas kaosnya dibuka.
