Yunjin

Mulut Rundolf dgn buas menjilat dan melumat bagian puncak buah dadaqu, lalu mengisap puting buah dadaku bergantian, sehingga aqu menggelinjang kegelian. Bagaimana aqu bisa mengetesmu.”Aqu membalikkan badan menghadap Rundolf. Berbadan ramping. Dan aqu diminta memejamkan mataqu, seakan-akan aqu sedang terbuai oleh kenikmatan yg tiada taranya. Di halamannya terpampang papan nama “**** (sensor) Agency Photo Studio & Modelling. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya telah aqu berpose dan dipotret. Dgn sengaja tangan Rundolf menyentil puting buah dadaku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi Rundolf belum mempersilakan aqu keluar ruangan. Ah, mana ya nomor **** (sensor)? Tapi Rundolf terus mendesak dan melumat puting buah dadaku yg runcing kemerahan itu. Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Apa gerangan yg ia inginkan lagi?“Shana!” Rundolf memanggil seseorang. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak

Yunjin

Related videos